AKSI NYATA : MATA KULIAH PERSPEKTIF SOSIOKULTURAL DALAM PENDIDIKAN TOPIK 1
Aksi Nyata_Topik 1
Pada topik “Mulai Dari Diri” sebelum pembelajaran
dimulai saya berpikir bahwa topik ini akan membahas terkait dengan keberagaman
dari berbagai aspek mulai dari ekonomi, social, budaya, dan politik yang
tentunya akan memengaruhi terkait dengan Pendidikan di Indonesia.
Pada topik “Eksplorasi
Konsep” saya belajar
tentang sejarah singkat perjalanan pendidikan sebelum kemerdekaan baik masa
kolonial dan jepang dan setelah kemerdekaan. Masa sebelum kemerdekaan, hingga
pendidikan saat ini. Fakta sejarah menunjukkan bahwa pendidikan pada zaman
kolonial menjadi langkah awal menuju kesadaran nasional akan pentingnya sebuah
pendidikan. Namun yang menjadi persoalan adalah pendidikan pada masa sebelum
kemerdekaan hanya dibatasi dengan orang-orang tertentu saja yang dapat
mengenyam pendidikan.
Pada tahun 1854 beberapa Bupati mendirikan sekolah
kabupaten yang hanya mendidik calon-calon pegawai di mana pendidikan pada saat
itu hanya bertujuan untuk mendidik rakyat agar menjadi pekerja dan membantu
perusahaan-perusahaan demi keuntungan Belanda. Rakyat hanya diajarkan
pendidikan dasar untuk membaca, menulis,
dan berhitung. Pada tahun 1871, pemerintah mengeluarkan peraturan tentang
pendidikan untuk guru bumiputra. Pada
awal abad ke-20 sebagai akibat adanya gerakan kebangkitan nasional maka
terjadilah suatu perubahan pengajaran dengan memasukkan unsur kebudayaan dan
unsur keagamaan ke dalam sekolah-sekolah contohnya seperti sekolah Islam, namun
meski demikian nuansa kolonial masih melekat pada pendidikan saat itu. Pada tahun 1920 muncullah cita-cita
baru yang menghendaki perubahan dalam dunia pendidikan dan pengajaran
Hingga
pada tahun 1922 didirikanlah taman siswa bertepatan di Yogyakarta yang menjadi
sebuah gerbang emas kemerdekaan dan kebebasan kebudayaan bangsa. Taman siswa
hadir sebagai jiwa rakyat untuk merdeka dan bebas, dari sini dapat dilihat
bahwa saat itu terdapat keinginan untuk bangkit dari keterbatasan dalam
pendidikan dan adanya keinginan merdeka untuk belajar. Pendidikan yang
memerdekakan sudah ada sejak zaman dahulu sesuai dengan konsep Ki Hajar
Dewantara. Menurut Ki Hajar Dewantara pendidikan merupakan upaya untuk
memajukan mempertimbangkan budi pekerti kekuatan batin pikiran intelektual dan
jasmani anak-anak. Maksudnya adalah untuk mewujudkan kemerdekaan kebudayaan
bangsa pendidikan bukan hanya berupa mengembangkan diri dari yang tidak bisa
menjadi bisa atau yang tidak memiliki ilmu menjadi berilmu akan tetapi juga
harus mengedepankan ilmu pekerti dan adab serta kemanusiaan yang berbudi luhur.
Pada
“Ruang Kolaborasi”
saya dan rekan-rekan saya mempelajari
faktor-faktor sosial, budaya, ekonomi, dan politik dari siswa/i di beberapa
daerah saat ini, melalui beberapa video. Video tersebut berisi tentang pengalaman
pembelajaran pendidik di daerah terpencil memberikan motivasi dan gambaran
pembelajaran yang diterapkan. Pembelajaran di daerah tentu adanya faktor penting seperti
sosial, budaya, ekonomi dan politik yang mempengaruhi dan menghambat pendidikan,
penerapan strategi pembelajaran seperti apa yang dapat diselesaikan dengan keberagaman
tersebut.
Pada “Elaborasi Pemahaman” saya mulai memahami
tentang keterkaitan dari teori sosiokultural dengan pendidikan Indonesia. Teori
sosiokultural seperti teori Vygotsky yang menyatakan bahwa pendidikan
multikultural adalah pembelajaran yang menghargai keberagaman. Topik ini pun membahas
tentang multikulturalisme, mediasi dan potensi belajar.
Pada “Koneksi Antar Materi” ini saya mengetahui
bahwa materi perspektif sosiokultural memiliki korelasi dengan materi pada mata kuliah
lainnya, seperti filosofi pendidikan, pemahaman peserta didik dan pembelajarannya, prinsip
pengajaran dan asesmen serta literasi dalam lintas mata Pelajaran.
Pada bagian “Aksi Nyata” saya merefleksi pemahaman saya selama mempelajari topik ini dan manfaat yang dapat saya ambil dari mempelajari topik ini adalah pembelajaran yang didapatkan sebagai bekal kesiapan sebagai guru untuk menambah pengetahuan yang luar terkait dengan aspek dari sosiokultural, memahami peserta perbedaan yang ada pada peserta didik untuk merancang pembelajaran yang berpihak kepada peserta didik dengan memperhatikan aspek sosial dan budayanya serta nantinya sebagai pendidik dapat menjadi guru yang kreati dan inovatif meskipun dengan keterbatan fasilitas yang ada. Kesiapan saya kesiapan Anda saat ini, dalam skala 1-10 yaitu 8, karena saya masih membutuhkan belajar terkait dengan teori sosiokultural. Sehingga persiapkan lebih lanjut untuk bisa menerapkannya dengan optimal yaitu dengan memperbanyak referensi bacaan atau video pembelajaran sehingga saya mampu mengimplementasikan konsep-konsep tersebut dalam proses perancangan dan pelaksanaan pembelajaran dikelas.
Sekian trimss >_<
Komentar
Posting Komentar